5.30.2009

Mengembangkan Media Visual untuk Tenaga Pendidik Polisi di Papua

IOM telah bekerjasama dengan Polri sejak tahun 2003. Untuk program di Papua, salah satunya IOM turut mendukung terselenggaranya pelatihan tentang Perpolisian Masyarakat (Polmas) dan Hak Asazi Manusia kepada sekitar 1.500 polisi di lingkungan Polda Papua.

Berdasar informasi umum dari Lemdiklat, IOM dan Gadik, materi pembelajaran Polmas dan HAM, masih memerlukan perbaikan guna mempermudah pemahaman dan memantapkan implementasi Polmas. Salah satu upaya dalam mempermudah pemahaman tentang Polmas adalah dengan mengembangkan berbagai media seperti power point, audio visual dan berbagai media lainnya yang memang disiapkan secara khusus untuk tiap bagian dari kurikulum pembelajaran.

Untuk itu, IOM yang telah bekerjasama dengan Polri, menggandeng Konsultan Remdec Jakarta dan Kawanusa Bali dalam mengembangkan media untuk melengkapi materi pelatihan pelatihan tentang Polmas dan HAM. Di dalam mengembangkan media, telah dilakukan serangkaian diskusi dan workshop sebanyak 6 kali yakni 1) Persiapan tim kerja; 2) Diskusi dengan IOM dan Lemdiklat; 3) Diskusi dengan SPN di Jayapura; 4) Produksi Media ; 5) Draft Produksi media dan presentasiawal ; 6) Finalisasi Produksi Media.

Kegiatan persiapan tim kerja dan diskusi dengan IOM dan Lemdiklat telah dilakukan di Jakarta pada tanggal 8 Januari 2008. Dari kedua pertemuan tersebut didapat gambaran secara umum tentang materi pendidikan Polmas dan HAM dan kemungkinan pengembangan media yang sesuai dengan kondisi Papua. Hasil diskusi dengan Lemdiklat juga mendapatkan masukan lainnya, yakni tentang materi yang dibuat hendaknya betul betul berbasis pada kebutuhan dan kondisi Papua, serta diupayakan supaya media yang dihasilkan betul betul dipahami, dikuasai dan digunakan oleh para tenaga pendidik atau pelatih di SPN maupun Polres.

Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, maka kegiatan diskusi dengan SPN dalam merancang material produksi media, sedikit mengalami perubahan. Kegiatan diskusi SPN dalam perencanaan sebelumnya hanya untuk medapatkan masukan dalam merancang media kemudian tim kerja media akan melanjutkan produksi media. Berdasarkan masukan dari Lemdiklat, maka kegiatan diskusi dan produksi media berubah menjadi workshop penyiapan media Polmas dan HAM. Di dalam workshop tersebut peserta yang terdiri dari Gadik akan berdiskusi, merancang media dan memproduksi media serta berlatih menggunakan media yang sudah dihasilkan dengan didampingi oleh tim kerja media. Dengan perubahan bentuk kegiatan ini, diharapkan media yang dirancang sendiri oleh para tenaga pendidik akan lebih dipahami dan dimanfaatkan untuk proses-proses pendidikan.

Workshop di Papua diikuti oleh 10 tenaga pendidik dari Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Jayapura pada tanggal 18-24 Januari 2009. Tim konsultan dari Kawanusa-Remdec yang mengelola workshop adalah Yoga Atmaja, Roem Topatimasang, M Abduh Aziz, dibantu 2 orang co fasilitator yakni Asok Nagara dan Bob Dharmadi. Selama 8 hari dari pagi hingga malam hari, peserta akhirnya mampu menyelesaikan rancangan kurikulum pengembangan polmas untuk para brigadir beserta 5 buah media yang terdiri dari: Citra polisi (power point), Cara berkomunikasi (video membangun kontak awal, foto esay membangun kontak awal), Pemecahan masalah (video kasus nafri), Pelaporan (foto esay laporan, power point laporan keadaan wilayah)

Media yang dihasilkan dari workshop masih memerlukan penyempurnaan, oleh sebab itu maka tim media Remdec-Kawanusa akan memperbaiki, tanpa mengubah isi dari media yang telah dihasilkan oleh para tenaga pendidik.
Belum semua materi pelajaran dibuat medianya, karena keterbatasan waktu. Oleh sebab itu tenaga pendidik masih memerlukan dukungan teknis/ pendampingan lanjutan dalam upaya menyelesaikan media dan menambah ketrampilan membuat dan menggunakan media.

sumber : http://www.kawanusa.co.id/news-detail.php?id=21

1 komentar: