5.30.2009

STANDAR SEKOLAH: SMAN 10 Terbentur Sarana Penunjang

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Peningkatan status SMAN 10 Bandar Lampung dari sekolah standar nasional (SSN) ke rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) terbentur sarana penunjang. Sekolah ini diberi waktu hingga 2012 untuk memenuhi semua sarana yang belum tersedia.

Kepala SMAN 10 Bandar Lampung Izmir Hasan mengungkapkan hal itu di sela-sela penglepasan siswa kelas XII di Gedung Ernawan Khua Juai, Rabu (20-5).

"Untuk menjadi RSBI, sekolah harus memiliki enam laboratorium dan hingga saat ini kita baru memiliki tiga laboratorium," kata Izmir.

Di sisi lain, lahan sekolah terbatas sehingga untuk menambah bangunan terpaksa membangun ke atas. Selain itu, enam lokal bangunan SDN 1 Tanjunggading yang diserahkan ke SMAN 10 tidak bisa digunakan karena rusak.

Lokal bekas SDN 1 Tanjunggading bisa digunakan mendirikan laboratorium, tetapi perlu dana sangat besar. "Tahun ini kami mendapat dana rehabilitasi untuk satu ruangan dan kami gunakan untuk merehabilitasi salah satu ruangan di bekas lokal SDN 1 Tanjunggading," kata dia.

Siswa kelas XII yang mengikuti penglepasan sebanyak 224 orang. Dari jumlah tersebut, 50 di antaranya atau 22,32 persen sudah diterima di berbagai perguruan tinggi ternama di Tanah Air.

Jumlah siswa yang diterima di berbagai perguruan tinggi yakni Unila (28 orang), IPB (4), UGM (11), Unsri (1), Undip (2), dan STT Telkom (5). "Saya berharap semua siswa tahun ini lulus UN dan bisa melanjutkan pendidikan. Bagi mereka yang tidak bisa melanjutkan saya harap bisa mendapatkan keterampilan sebagai bekal hidup," kata dia.

Tahun ini juga ada beberapa siswa SMAN 10 yang mengukir beberapa prestasi, yakni Ziqiza Savina Rizki siswa kelas X yang ikut seleksi pertukaran pemuda ke Jepang, David Bangsawan mengikuti jambore ke Singapura. Dua siswa juga sedang ikut seleksi pertukaran pelajar Asean, yaitu Paradita dan Anisa Djawal.

sumber : Lampung Post - Uni


Tidak ada komentar:

Posting Komentar