4.15.2009

Dinas Diknas Bengkulu Aktifkan Pengawas Sekolah

BENGKULU--MI: Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Provinsi Bengkulu akan mengaktifkan kembali pengawas sekolah dalam upaya meningkatkan prestasi pendidikan di daerah itu.

"Dulu pengawas sekolah atau sering disebut penilik sekolah itu ada dan sangat aktif, tapi dalam beberapa tahun belakangan ini kurang aktif," kata Kepala Dinas Diknas Provinsi Bengkulu Sumardi di Bengkulu, Jumat (23/1).

Ia mengaku akan mengaktifkan kembali pengawas sekolah tersebut sehingga kualitas pendidikan bisa terus meningkat, apalagi mulai 20 April 2009 dilaksanakan ujian nasional (UN) dan ujian akhir sekolah bertaraf nasional (UASBN).

"Dengan diaktifkan kembali pengawas sekolah, kita harapkan proses pembelajaran bisa lebih optimal, sehingga pada UN dan UASBN 2009 hasil yang kita capai bisa lebih baik dibandingkan sebelumnya," ujarnya.

Sumardi mengaku optimistis, tingkat kelulusan pada UN 2009 akan lebih baik dibandingka sebelumnya, bahkan bisa mencapai di atas 97 persen, meski standar kelulusannya naik menjadi 5,50 persen.

Menurut dia, jumlah perserta ujian nasional (UN) dan ujian akhir sekolah bertaraf nasional (UASBN) 2009 di Provinsi Bengkulu sebanyak 84.214 siswa.

Dari total peserta itu sebanyak 33.917 di antaranya merupakan siswa kelas VI SD yang akan mengikuti UASBN, sedangkan yang akan mengikuti UN, terdiri dari siswa kelas III SMP/MTs sebenayak 28.778 orang, SMA/MA 16.242 orang dan SMK 5.255 orang yang," katanya.

Dari sembilan kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, peserta UN dan UASBN terbanyak berasal dari Kota Bengkulu 17.848 orang, Kabupaten Bengkulu Utara 14.944 orang, Rejang Lebong 11.659 orang, Bengkulu Selatan 8.354 orang.

Kemudian dari Kabupaten Seluma sebanyak 7.769 orang, Mukomuko 7.541 orang, Kaur 5.545 orang, Kepahiang 5.934 orang dan Lebong sebanyak 4.628 orang.

Kelulusan pada UN 2008, untuk tingkat SMU/sederajat 85 persen dengan rincian untuk SMU/MA jurusan IPA 89 persen, IPS 78 persen dan bahasa 88 persen serta SMK 75 persen. Jumlah ini menurun dibandingkan tingkat kelulusan pada UN SMA/MA 2007 mencapai 93 persen.

Berbagai persiapan telah dilakukan untuk menghadapi UN dan UASBN yang mulai dilaksankan pada 20 April 2009 tersebut, di antaranya meminta pihak sekolah lebih mempersiapkan siswa kelas VI SD dan III SMP, MTS, SMA, MA dan SMK, dengan memberikan tambahan waktu belajar.

"Saya juga sudah minta pada Dinas Diknas kabupaten/kota agar segera menyampaikan kisi-kisi soal pada sekolah sehingga bisa dijadikan bahan latihan oleh para siswa," katanya.

Sumardi juga mengaku telah mengimbau para wali murid untuk mengawasi anak-anaknya yang akan mengikuti UN dan UASBN, dan mengarahkan mereka untuk giat belajar di rumah dan mengurangi intensitas bermain.

sumber : Media Indonesia - Anto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar